SEJARAH SMK YPIB MAJALENGKA
Sekolah Menengah
Kejuruan Yayasan Pendidikan Imam Bonjol (SMK YPIB) yang berada di Jl. Gerakan Koperasi No. 003 Majalengkaadalah sekolah yang berada dibawah naungan
Yayasan Pendidikan Imam Bonjol. Sekolah ini pada awal berdiri memiliki program keahlian Farmasi, kemudian menambah program keahlian Analis Kimia. Pada perkembangannya, SMK YPIB saat ini membuka kembali program keahlian lain yaitu Keperawatan, Desain Grafika dan Analisis Pengujian Laboratorium. Penambahan atau penguran program keahlian ini tentunya dipengaruhi oleh perkembangan dinamika dan kebutuhan masyarakat.
Cikal bakal terbentuknya SMK YPIB Majalengka adalah diawali dengan rasa kepedulian 5 bersaudara dari keluarga besar H. Satmaja yang juga merupakan kakak tertua dari Drs. Wawan Sonjaya, M.Pd, terhadap dunia pendidikan. SMK YPIB berdiri sejak tahun 1989 seiring dibentuknya yayasan pendidikan yang diberi nama Yayasan Pendidikan Imam Bonjol. SMK YPIB saat dibuka, hanya memiliki 45 orang peserta didik dengan ketersedian 3 kelas yang ada. Namun sejalan dengan waktu, pada tahun 1990 atas inisiatif keluarga, maka kembali membuka SPK YPIB yang berada di Jl. KH. Abdul Halim. “Saat dibukanya SPK, para peminat waktu itu sangat membeludak yaitu sekitar 300 pendaftar, namun untuk daya tampung yang ada hanya 40 siswa saja” ungkap Wawan. “ Namun dalam hal ini, maka pada tahun 1996, untuk menampung para lulusan yang akan melanjut ke jenjang yang lebih tinggi, maka kami juga membuka AKPER YPIB yang juga dikembangkan dengan pembukaan program D3 Kebidanan pada tahun 2002”, papar Wawan menambahkan.
Cikal bakal terbentuknya SMK YPIB Majalengka adalah diawali dengan rasa kepedulian 5 bersaudara dari keluarga besar H. Satmaja yang juga merupakan kakak tertua dari Drs. Wawan Sonjaya, M.Pd, terhadap dunia pendidikan. SMK YPIB berdiri sejak tahun 1989 seiring dibentuknya yayasan pendidikan yang diberi nama Yayasan Pendidikan Imam Bonjol. SMK YPIB saat dibuka, hanya memiliki 45 orang peserta didik dengan ketersedian 3 kelas yang ada. Namun sejalan dengan waktu, pada tahun 1990 atas inisiatif keluarga, maka kembali membuka SPK YPIB yang berada di Jl. KH. Abdul Halim. “Saat dibukanya SPK, para peminat waktu itu sangat membeludak yaitu sekitar 300 pendaftar, namun untuk daya tampung yang ada hanya 40 siswa saja” ungkap Wawan. “ Namun dalam hal ini, maka pada tahun 1996, untuk menampung para lulusan yang akan melanjut ke jenjang yang lebih tinggi, maka kami juga membuka AKPER YPIB yang juga dikembangkan dengan pembukaan program D3 Kebidanan pada tahun 2002”, papar Wawan menambahkan.
Pada awal
tahun 2003, Yayasan YPIB Majalengka kembali membuka Sekolah menengah kejuruan
Farmasi dan SMK Analis Kimia atas izin dari Kepala Dinas Pendidikan Majalengka
Nomor :800/428 Dikmen/Dis-Pk. Sejak awal dibentuknya sekolah tersebut, para
peminat juga cukup banyak, terbukti dengan para pendaftar yang ada pada waktun
itu yang berjumlah 137 pendaftar, namun sesuai dengan hasil seleksi yang
diterima hanya 120 siswa saja.
Pada tahun
2006, SMK Farmasi YPIB berubah nama menjadi SMK YPIB Majalengka sesuai keputusan
Kepala Dinas Pendidikan Majalengka Nomor: 421.2/3107/Disdik, yang juga
merupakan permohonan dari ketua yayasan YPIB itu sendiri.
SMK YPIB,
dalam hal sarana dan prasarana penunjang kegiatan pemebelajaran yang cukup
lengkap, dengan ruang kelas yang sangat memadai, sarana Lab.Praktep resep, Lab.
Praktek Kimia, Lab. Simplisia, Lab.Komputer +internet, Perpustakaan, Sarana
Ibadah, Lap.Olahraga dan juga memiliki gedung serba guna atau Aula, membuat
program dan kegiatan belajar dan mengajar di sekolah ini cukup kondusif.
Sebagaimana
halnya harapan akhir dan tujuan para peserta didik didalam melaksanakan
kegiatan pendidikan pada sekolah kejuruan, tentunya agar mereka lebih mudah
untuk bekerja nantinya dikarenahkan telah dibekali dengan keahlian khusus
dibidangnya. Untuk itulah, pihak sekolah dalam hal ini telah banyak bekerja
sama dengan kalangan dunia industri baik didalam kegiatan praktek maupun
keterserapan ketenaga kerjaan. Adapun kerjasama yang telah terjalin pada DU/DI
yang ada di Majalengka yaitu di RSUD Majalengka, RSUD Cideres, RSUD Gunung
Jati, Puskesmas Se-Kabupaten Majalengka dan Apotek se-wilayah III Cirebon.
Satu hal yang membedahkan SMK YPIB dengan SMK farmasi
lainnya adalah, Sekolah ini sangat mendukung konsep Islami yang telah
diterapkan di sekolah. Hal tersebut sesuai dengan visi sosok Drs. H. Wawan
Sonjaya, M.Pd selaku kepala sekolah yang bertujuan ingin menciptakan tenaga
perawat yang islami. “Dewasa ini, banyak dari mereka yang hanya mengutamakan
materi ketimbang nurani, sehingga tidak jarang dari sekian banyak tenaga kerja
(perawat) lebih utamakan uang ketimbang menolong sesama yang miskin. Maka dari
itu kami berharaf lulusan dari YPIB mempunyai jiwa sosial yang tinggi dengan
menanamkan konsef dan jiwa yang islami sedini mungkin sejak mereka menuntut
ilmu disini.” Ungkap H. Wawan kepala sekolah SMK YPIB Majalengka.